Minggu, 30 Desember 2012
Hikayat Indera Putra
Hikayat Indera putra
Indraputera,
putra Maharaja Bikrama Puspa adalah seorang putera yang sangat arif bijaksana,
lagi terlalu perkasa dan saktinya. Tetapi nasibnya mula-mula tidak seberapa
mujur. Semasa masih kecil, ia telah diterbangkan oleh sekor merak emas. Ia
jatuh di suatu taman dan dipelihara oleh nenek kebayan. Sesudah beberapa lama
ia diangkat menjadi anak perdana menteri.
Tersebutlah
perkataan Raja Syahsian tiada mempunyai seorang anak. Pada suatu hari baginda
pergi berburu dan melihat seekor kijang menangisi ibunya yang telah dipanah
mati. Baginda terharu dan ingin berputera. Kemudian terdengar khabar bahwa di
sebuah gunung yang jauh ada tinggal seorang maharesi pertapa yang terlalu
sakti, Berma Sakti namanya. Barang siapa ingin beranak boleh meminta obat
daripadanya. Akan tetapi, karena tempat gunung terlalu jauh dan harus melewati
hutan rimba yang penuh dengan binatang buas, tiada seorang pun yang sanggup
pergi ke gunung itu. Indraputera menawarkan diri untuk pergi ke gunung itu.
Maka
pergilah Indraputera mencari obat itu. Bermacam-macam pengalaman dialami. Ia
pernah bertemu dengan tengkorak yang dapat berkata-kata, membunuh raksasa dan
bota yang makan manusia. Ia juga pernah mengunjungi negeri jin Islam, negeri
yang penghuninya kera belaka dan kalau siang hari menjadi manusia. Ia
bersahabat dengan anak raja-raja yang berasal dari golongan manusia dan jin.
Berbagai hikmat diperolehnya; ada hikmat yang dapat menciptakan negeri langkap
dengan segalanya, menciptakan angin ribut, menghidupkan orang yang telah mati.
Akhirnya sampai ia di gunung tempat pertapaan Berma Sakti. Berma Sakti
memberikan obat kepada Indraputera; di samping itu Indraputera juga diajar
berbagai hikmat.
Berkata Berma Sakti kepada Indraputera,” Hai anakku, pejamkan
matamu dan citalah barang yang engkau kehendaki niscaya sampailah ke tempat
itu”.
Indraputera
memejamkan matanya. ketika dibuka matanya, ia sudah ada kembali di kebun nenek
kebayan di negerinya. Raja
Syahsian dan perdana menteri sangat gembita. Setelah memakan obat yang dibawa
Indraputera, yaitu sekuntum bunga tunjung, permaisuri hamillah dan melahirkan
seorang anakyang elok parasnya yang dinamakan Tuan Puteri Indra Seri Bulan.
Pada suatu ketika Indraputera dituduh berbuat jahat dengan dayang-dayang istana
dan akhirnya Indraputera dibuang di sebuah negeri yang kotanya terbuat dari
batu hitam. Raja negeri ini sangat memuliakan Indraputera dan memberikan hadiah
sehelai kain yang dapat menyembuhkan segala macam penyakit kepada Indraputera.
Tuan Puteri
Indra Seri Bulan pun besarlah. Ramai anak raja yang datang meminang tuan
puteri. Tidak lama kemudian, tuan puteri pun sakit dan semua tabib istana tidak
dapat menyembuhkan. Maka gong pun dipalu,” Barang siapa dapat mengobati tuan
puteri, jika hina sekalipun bangsanya akan diangkat menjadi menantu raja.”
Indraputera muncul dan menyembuhkan tuan putri. setelah dengan berbagai masalah
yang menerjang akhirnya Indraputera dapat meminang Tuan Puteri Indra Seri
Bulan.
Sumber:
Sejarah Kesustraan Melayu Klasik
Langganan:
Postingan (Atom)